Pengawas nuklir PBB mengatakan 2,5 ton uranium hilang dari situs Libya

Pengawas nuklir PBB kembali membuat pernyataan mengejutkan! Kali ini, mereka mengatakan bahwa 2,5 ton uranium hilang dari situs Libya. Ini tentu menjadi kabar yang mengejutkan karena selain dapat memicu tindakan penjahat, hilangnya ursnium juga dapat memicu ancaman keamanan global. Satu lagi peringatan untuk dunia akan pentingnya pengawasan nuklir.

Sedikitnya 2,5 ton uranium alami telah hilang dari sebuah situs tak terkendali di Libya, Reuters melaporkan Rabu.

Berita itu diungkapkan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) – kelompok pengawas nuklir PBB. IAEA mengatakan kepada outlet bahwa “10 drum berisi sekitar 2,5 ton uranium alami yang sebelumnya dinyatakan oleh [Libya] … karena disimpan di lokasi itu tidak ada di lokasi.”

  Aneka Resep Dandan: Kelezatan Khas Jepang di Rumah

Sementara lokasi yang tepat dari fasilitas penyimpanan tidak jelas, IAEA mengatakan bahwa mereka awalnya berencana untuk memeriksa daerah tersebut tahun lalu, tetapi harus menunda tinjauan tersebut “karena situasi keamanan di wilayah tersebut.” Pemeriksaan akhirnya dilakukan pada hari Selasa, ketika diketahui bahwa uraniumnya hilang.

IAEA akan “melakukan ‘aktivitas lebih lanjut’ untuk menentukan keadaan pemindahan uranium dari situs tersebut, yang tidak disebutkan namanya, dan di mana lokasinya sekarang,” katanya kepada Reuters. Badan tersebut menambahkan bahwa potensi hilangnya bahan nuklir “dapat menimbulkan risiko radiologis, serta masalah keamanan nuklir.”

IAEA menegaskan bahwa situs tersebut tidak berada di bawah kendali pemerintah Libya. Misteri muncul ketika Libya terus membangun kembali masyarakatnya setelah berakhirnya perang saudara berdarah pada tahun 2023. Sementara negara tersebut telah berusaha untuk melakukan reformasi untuk mendorong dirinya menuju demokrasi, Libya tetap diguncang oleh ketidakstabilan politik.

  Journey into the Mythical: Exploring Indonesia's Legendary Tales

Reuters mencatat bahwa “kontrol politik telah terpecah antara faksi timur dan barat yang bersaing,” sejak 2014, tanpa ketenangan bahkan setelah konflik berakhir. Perserikatan Bangsa-Bangsa memasang Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) sementara pada tahun 2021, yang dirancang untuk menahan Libya hingga putaran baru pemilihan demokratis. Namun, di tengah persaingan yang bertikai, pemilu ini terus tertunda.

Anda mungkin juga suka

San Francisco akan memperkenalkan paket reparasi $5 juta per orang untuk orang kulit hitam

5 kartun lucu tentang minggu buruk Tucker Carlson

Sebuah lagu yang dibuat oleh para tahanan 6 Januari yang menampilkan Trump telah mencapai No. 1 di iTunes

Temukan artikel menarik lainnya di Google News

#Pengawas #nuklir #PBB #mengatakan #ton #uranium #hilang #dari #situs #Libya majikan pulsa Pengawas nuklir PBB mengatakan 2,5 ton uranium hilang dari situs Libya

  Real Madrid Vs Liverpool: Kedua Tim Siap Sajikan Pertandingan Sengit

Pengawas nuklir PBB telah mengumumkan bahwa 2,5 ton uranium telah hilang dari situs Libya. Kehilangan ini membuat para ahli khawatir akan adanya risiko nuklir. Majikanpulsa.com memiliki berita terupdate dan artikel menarik seputar isu-isu global seperti ini. Temukan informasi lengkapnya di https://www.majikanpulsa.com.

sumber: news.yahoo.com