IHSG Menguat, Bidang Teknologi Jadi Tuhan Penolong

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (13/02/23) berakhir di level 6.900,14 atau terapresiasi 0,29% secara harian.

Sebanyak 258 saham menguat, 268 saham mengalami koreksi dan 195 flat. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 8,9 triliun dengan 23,4 miliar saham.

IHSG naik hari ini dan melawan tren penurunan selama dua hari terakhir. Dalam lima hari bursa, apresiasi IHSG terdorong hingga 0,38%. Dengan demikian, IHSG tetap memberikan kinerja mingguan yang positif. Sejak awal tahun, IHSG mengalami peningkatan sebesar 0,72% (year to date).

Menurut data Bursa Efek Indonesia melalui Refinitiv, tujuh dari sepuluh sektor menguat. Sektor teknologi masih menjadi sektor yang paling menguntungkan indeks dengan kenaikan 1,26% diikuti sektor 1,26%. Sementara itu, sektor kesehatan terpantau mengalami penurunan indeks beban sebesar 1,35%.

Kenaikan IHSG disebabkan oleh saham–saham berkapitalisasi jumbo. Gojek Tokopedia terbang 10,48%. Bank Mega melayang 6,09% dan Bank Central Asia naik 3,57 poin indeks.

Indeks indeks negara pada penutupan sore ini membuntuti bursa acuan Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar menguat Jumat lalu jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Januari 2023 yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat. Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 33.869,4. Nasdaq Composite turun 0,61%, ke level 11.718,12. S&P 500 naik 0,22% menjadi 4.090,48.

Consensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS diperkirakan melambat menjadi 6,2% annualized (yoy) bulan lalu. Angka ini turun dari 6,5% pada Desember 2023.

Namun secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi AS pada bulan lalu diprediksi naik 0,5% atau lebih cepat dari rekor Desember 2023 sebesar 0,1%.

Kenaikan bulanan semata-mata didorong oleh permintaan dan konsumsi yang lebih kuat karena liburan Natal dan Tahun Baru.

[Gambas:Video CNBC]

(Muhammad Azwar/ayh)