DPR Minta Garuda Fokus Layani Penerbangan, Jangan Buang Koper CJH

Majikanpulsa.com – DPR menyarankan Garuda Indonesia untuk fokus pada penerbangan haji dan tidak ikut serta dalam pengadaan koper dan paspor. Ade R. Susardi menyebutkan biaya pelayanan haji rata-rata Rp 1,1 juta. Esti Wijayati menyarankan Garuda untuk membedakan mana yang wajib dan mana yang sunnah. Garuda juga mendapat sorotan karena biaya catering yang ditetapkan terlalu tinggi. Ade menjawab bahwa biaya tersebut sesuai dengan makanan yang disiapkan jemaah haji.

JawaPos.com – Maskapai Garuda Indonesia diminta fokus mengurus penerbangan haji. Tidak perlu ikut serta dalam pengadaan koper dan paspor calon jemaah haji (CJH). Permintaan itu muncul dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR kemarin.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.

  Mengapa Asuransi Penting untuk Masa Depanmu?

Dalam temu terbuka tersebut, Director of Services and Sales Garuda Indonesia Ade R. Susardi memaparkan layanan haji yang diberikan secara instan. Disebutkan ada komponen pelayanan haji rata-rata Rp 1,1 juta. Komponen pelayanan haji meliputi penyediaan koper besar, bagasi kabin, dan tas paspor. Biaya itu sudah termasuk ongkos kirim ke 34 kantor wilayah Kementerian Agama (Kemenag). Ada juga biaya pengadaan dan pendistribusian air zamzam.

Nah, anggota Komisi VIII My Esti Wijayati menyoroti komponen biaya. “Saya merekomendasikan Garuda. Putuskan mana yang wajib dan mana yang sunnah,” ujarnya. Esti mempertanyakan apakah pos pembiayaan haji termasuk kategori wajib atau sunnah bagi Garuda.

Menurutnya, pelayanan wajib Garuda adalah urusan tiket atau penerbangan. Sejak jemaah memasuki pesawat hingga keluar dari pesawat. “Itu tugas utama Garuda,” ujarnya. Urusan percetakan seperti pengadaan koper, tas, dan air zamzam, menurut Esti, dikembalikan ke Kementerian. Diakui menggunakan layanan wajib dan sunnah, biaya yang ditawarkan benar-benar efektif. “Terlalu banyak simpanan. Tidak apa-apa, tidak perlu dicoret,” katanya.

  Website Anda Terasa Lambat? Ini Solusinya

Menanggapi hal tersebut, Ade R. Susardi mengatakan, pelayanan haji bukanlah pekerjaan utama. Namun, menurut Ade, Kemenag membutuhkan pelayanan para jemaah yang melakukannya. Bila itu tidak dilakukan, Garuda tidak bisa melayani penerbangan haji.

“Kami secara terbuka siap merilis proyek karena rumit. Itulah satu-satunya prasyarat yang ditetapkan oleh Kementerian untuk menjadi bagian dari pekerjaan kami. Kementerian membutuhkannya. Kalau itu tidak terjadi, kami tidak memenuhi persyaratan,” kata Ade.

Selain biaya jasa haji, biaya catering yang ditetapkan Garuda untuk penerbangan haji juga mendapat sorotan karena dinilai terlalu tinggi. Dalam pemaparan Garuda, biaya catering penerbangan yang harus dibayar setiap jemaah mencapai Rp 464 ribu. Ade pun menjawab sorotan tersebut.

Menurutnya, harga yang diberikan sangat sesuai dengan makanan yang disiapkan jemaah haji. Ade menyebutkan, makanan disajikan dua kali per penerbangan. Penumpang juga akan mendapatkan makanan saat penerbangan berangkat dan pulau.

  Berapa jumlah pinjaman dari BPKB Gadai? Berikut Penjelasannya! -

“Kami benar-benar berpikir katering ini benar. Ini untuk dua kali makan standar. Jadi, keduanya pergi dan keduanya pulang,” kata Ade.

Editor: Ilham Safutra

Reporter: wan/agf/c19/oni

#DPR #Minta #Garuda #Fokus #Layani #Penerbangan #Jangan #Buang #Koper #CJH DPR Minta Garuda Fokus Layani Penerbangan, Jangan Buang Koper CJH

Source: www.jawapos.com